Без рубрики

Chabab Riadhi de Belcourt (CRB): Warisan Kesuksesan dalam Sepak Bola Aljazair

Chabab Riadhi de Belcourt (CRB): Warisan Kesuksesan dalam Sepak Bola Aljazair

Chabab Riadhi de Belcourt (CRB) didirikan pada 15 Juli 1962, hanya sepuluh hari setelah kemerdekaan Aljazair. Klub ini muncul melalui penggabungan dua tim lokal, Widad Riadhi de guineueta.com Belcourt dan Club Athéltique de Belcourt, keduanya berakar pada era kolonial Prancis dan berafiliasi dengan Federasi Sepak Bola Prancis (FFFA) dan Asosiasi Sepak Bola Aljazair Ligue de Football (FLOT).

Sejak pembentukannya, CRB telah memantapkan dirinya sebagai pembangkit tenaga listrik di sepak bola Aljazair dan Maghrebin. Klub dengan bangga mengenakan seragam kandang putih ikonik dengan desain «V» merah sejak hari pertama, menjadi simbol warisan sepak bola mereka yang kaya. Kandang utama CRB, Stadion 20 Agustus 1955, telah menjadi benteng mereka sepanjang sejarah mereka.

Dominasi pada 1960-an dan 1970-an

Sejak awal, CRB dengan cepat menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan, terutama pada tahun 1960-an dan 1970-an. Klub mencapai prestasi luar biasa dengan memenangkan 10 trofi utama hanya dalam 8 musim, rekor yang tetap tak tertandingi di sepak bola Aljazair. Keberhasilan tim selama periode ini membantu membentuk fondasi sepak bola Aljazair modern. Pemain kunci dari era ini, seperti Lalmas, Kalem, Achour, dan Selmi, menjadi nama rumah tangga, dengan Lalmas bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik Aljazair sepanjang masa dalam survei tahun 1993 oleh majalah olahraga Echibek.

Klub yang Penuh dengan Kemuliaan

Selama bertahun-tahun, CRB telah mengumpulkan daftar pencapaian yang mengesankan. Klub telah mengklaim gelar Liga Aljazair 10 kali dan memegang rekor kemenangan Piala Aljazair terbanyak, setelah memenangkannya 9 kali. Selain itu, mereka telah mengamankan Piala Liga Aljazair, dua Piala Super Aljazair, dan tiga gelar Piala Champions Maghreb. Terlepas dari kesuksesan domestik mereka, mereka belum meraih gelar Afrika, sebuah gol yang terus menghindari mereka.

Transisi ke Profesionalisme dan Kepemimpinan Modern

Pada tahun 2010, CRB merangkul profesionalisme dengan reformasi sistem liga sepak bola Aljazair, dan mereka menjadi salah satu klub pertama yang mendapatkan status profesional. Ini menandai babak baru bagi klub, yang terus membangun sejarah kesuksesannya. Gelar juara Aljazair pertama klub datang pada musim 1964-1965, hanya tiga tahun setelah didirikan.

Pada Oktober 2018, Madar Holding Group mengakuisisi saham mayoritas di CRB, mengambil kendali atas 67% saham klub, sebuah langkah yang menandakan awal era baru bagi klub baik secara administratif maupun finansial. Di bawah kepemimpinan Presiden Mohamed Belhadj, yang menjabat pada September 2021, dewan direksi sekarang mengawasi operasi klub, sedangkan komponen olahraga dikelola oleh direktur jenderal baru Hocine Yahi, yang menggantikan Toufik Korichi. Marcos Paquetá menjadi pelatih kepala pada September 2021, mengambil alih dari Zoran Manojlović.

Masa Depan CRB

Saat CRB melihat ke masa depan, mereka terus menghormati masa lalu mereka sambil berjuang untuk pencapaian baru. Dengan fondasi yang kuat yang dibangun di atas kesuksesan bertahun-tahun dan komitmen untuk pengembangan profesional, klub siap untuk tetap menjadi salah satu institusi sepak bola top di Aljazair, terus menginspirasi generasi penggemar dan pemain.